Subscribe Us

Header Ads

Banjir Jakarta 2013: Menembus Banjir (2)



Pada artikel sebelumnya, beberapa foto yang memperlihatkan sejumlah kendaraan yang berhasil menembus banjir maupun kendaraan yang terpaksa harus menyerah di tengah banjir. Untuk itu saya akan coba memberikan beberapa tips berkendara di saat banjir.
Oh iya sebelumnya saya sarankan jika tidak mendesak ataupun ada jalan alternatif lain sebaiknya berputar dan lewat jalan lain yang bebas dari genangan. Namun jika tidak ada jalan lain lagi dan terpaksa menerjang banjir berikut ada beberapa tips dan saran:

Untuk mobil:
1. Kenali dulu kendaraan anda. Jika kendaraan anda jenis sedan ataupun MPV dengan ground clearance serta air intake rendah (Nissan Grand Livina, Honda Freed, Honda Stream) biasanya tinggi genangan banjir yang bisa ditolerir sekitar 30cm-40cm (setinggi betis hingga bawah lutut). Untuk jenis MPV yang lebih tinggi seperti Toyota Avanza, Toyota Kijang/Kijang Innova, Suzuki APV, Isuzu Panther serta jenis SUV ukuran kecil seperti Nissan X-Trail, Toyota Rush/Daihatsu Terios, Honda CR-V, Suzuki Grand Vitara tinggi genangan yang sekiranya masih bisa ditembus sekitar 40-50cm (setinggi lutut lebih sedikit). Sedangkan untuk jenis SUV besar seperti Toyota Fortuner, Toyota Land Cruiser, Mitsubishi Pajero Sport dan jenis kendaraan double cabin seperti Ford Ranger, Mitsubishi Strada, Nissan Frontier Navara dan Isuzu D-Max bisa menembus hingga kedalaman genangan 60cm (paha bagian bawah) bahkan untuk all new Ford Ranger bisa menembus banjir hingga 80cm (klaim di iklannya).
Jika ketinggiannya melebihi batas-batas tersebut sebaiknya urungkan niat anda kecuali mobil anda menggunakan snorkel.
Untuk mengukur tinggi genangan bisa dilakukan dengan melihat orang-orang ataupun kendaraan yang berada di tengah genangan, trotoar, pagar, separator busway, tiang listrik ataupun pohon.

2. Usahakan lintasi bagian jalan yang paling tinggi, biasanya bagian paling kanan jalan (jika 1 arah) ataupun bagian tengah jalan (jika 2 arah). Jika ada jalur transjakarta yang lebih tinggi lebih baik pilih jalur tersebut.

3. Matikan AC serta buka jendela

4.  Pastikan tidak ada halangan/hambatan di tengah genangan misalnya kendaraan yang mogok ataupun batang kayu. Gunakan gigi terendah (gigi 1 untuk transmisi manual atau "L" untuk transmisi otomatis). Bila terdengar suara "gludak-gluduk" pertanda jika air mulai menutupi knalpot. Jaga rpm pada putaran 2000-3000rpm secara konstan. Tak perlu khawatir air akan masuk dari knalpot karena gas buang knalpot mampu menahan air masuk knalpot. Usahakan pada kecepatan rendah sekitar 5-10km/jam agar tidak menimbulkan gelombang air jang tinggi yang dapat masuk melalui  air intake dan jangan sampai melakukan setengah kopling untuk transmisi manual. Jika tinggi genangan melebihi ground clearance ataupun knalpot (ketinggian setengah ban) usahakan jangan sampai berhenti di tengah genangan. Jangan lupa berdoa.

5. Berhati-hatilah terhadap lubang ataupun selokan/got yang tak terlihat yang dapat mengakibatkan mobil ambles serta gelombang air yang ditimbulkan oleh kendaraan dari arah berlawanan yang menimbulkan gelombang air yang lebih tinggi dan berpotensi tinggi tersedot air intake yang dapat membuat mesin mati/water hammer. Water hammer adalah keadaan dimana mesin mobil mati mendadak disebabkan oleh air yang masuk kedalam ruang bakar melalui air intake dan mendapat tekanan yang sangat besar di ruang silinder oleh piston. Sehingga kemungkinan stang piston akan bengkok, ring piston akan rusak, dinding silinder akan terluka dan yang paling parah adalah head silinder akan melengkung.

6.Jika mesin mobil mati jangan sekali-sekali coba menstarternya. Segera keluar dari kendaraan dan evakuasi kendaraan ke tempat yang kering dan aman. Jika memungkinkan segera telepon mobil derek dan bawa kebengkel.

7.  Jika mobil berhasil menembus banjir dengan selamat jangan lupa segera keringkan rem dengan maju-mundurkan mobil secara perlahan agar kanvas rem tidak lengket dan kembali terlepas dari piringan.

8. Jika terjadi beberapa kejanggalan ataupun keluhan setelah mobil menembus banjir sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya.

Untuk sepeda motor:
Umumnya sama dengan cara menembus banjir menggunakan mobil. Untuk motor jenis bebek dan skuter matik ketinggian genangan usahakan jangan melebihi 30-35cm. Untuk motor besar dengan mesin posisi "berdiri" ketinggian maksimal sekitar 40cm.

Jika saat sedang diparkir di garasi rumah ataupun di tempat-tempat parkir lainnya dan tidak memungkinkan untuk dievakuasi sedangkan banjir semakin tinggi sebaiknya anda dapat melakukan cara-cara berikut ini:
1. Usahakan parkirlah kendaraan anda di tempat yang setinggi mungkin
2. Tutup rapat-rapat lubang knalpot dengan menggunakan plastik yang diikat menggunakan karet
3. Cabut kabel aki
4. Jangan lupa kunci kendaraan anda.
5. Selanjutnya lakukan cara-cara seperti yang terdapat di sini

Oh iya ada cara tambahan yaitu dengan cara "membuntuti" kendaraan yang lebih besar sedekat mungkin. Jika anda sedikit ragu untuk menembus banjir anda bisa menunggu kendaraan yang lebih besar yang sekiranya pasti mampu menembus banjir. Untuk mobil bisa membuntuti mobil lainnya yang lebih tinggi ataupun truk besar bahkan kendaraan barracuda milik polisi, sedangkan untuk sepeda motor bisa membuntuti mobil-mobil besar jenis SUV/MPV dengan  ground clearance serta air intake yang tinggi. Kendaraan-kendaraan tersebut berfungsi untuk menyibak air dan membuka jalan sehingga tinggi genangan air yang kita lewati lebih rendah dari tinggi genangan yang sebenarnya.

Kalau kejadiannya seperti di plaza UOB ya hanya bisa pasrah saja & berharap pihak plasa UOB maupun asuransi mau menanggung kerugiannya.

Untuk melihat tabel daftar ketinggian komponen mobil bisa dilihat di di sini dan juga di sini

Akhir kata saya ucapkan...
Selamat menikmati banjir, menikmati sisa musim hujan ini, dan selalu waspada!!! :D


Sumber referensi:
~Pengalaman pribadi
~http://www.review1st.com/2013/01/19/tetap-nekat-menerjang-banjir-nih-tipsnya/
~http://rinisumasdi.blogspot.com/2008/02/tabel-tinggi-komponen-mobil-untuk.html
~http://otomotif.kompas.com/read/2013/01/17/6220/Sepeda.Motor.Ingin.Terjang.Banjir.Ikuti.Langkah.Ini
~http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=275751:cabut-aki-ketika-mobil-terjebak-banjir&catid=43:otomotif&ItemId=66

Post a Comment

1 Comments

  1. Jakarta sedang dalam darurat banjir. Pasca banjir, wajib hukumnya bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan-perbaikan dengan cepat atas fasilitas-fasilitas yang rusak. Hal tersebut memang tepat dalam konteks jangka pendek. Namun lebih tepat lagi jika Pemda DKI, juga Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia memikirkan secara jangka panjang bagaimana mencegah banjir yang selalu terjadi. Untuk itu perlu dipikirkan solusi penanganan banjir dengan memperhatikan semangat Reforma Agraria sesuai UUPA 1960. Perlu diketahui UUPA 1960 tidak hanya mengamanatkan redistribusi tanah demi keadilan rakyat, tapi juga membicarakan tentang tata guna tanah. UUPA mencantumkan tantang tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup pada lahan agraria. Pasal 15 berbunyi: “memelihara tanah, termasuk menambah kesuburannya serta mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah itu, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis lemah”. Sedangkan Pasal 6 menyebutkan bahwa “semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial”. Pasal ini dapat ditafsirkan kehilangan kesuburan maupun hilangnya fungsi tanah dapat mengganggu aspek sosial masyarakat akibat aktifitas terhadap tanah tersebut. Jadi kalau kita sepakat bahwa banjir terjadi akibat adanya pelanggaran terhadap penggunaan pemanfaatan tanah, maka, dalam segala pembangunan atau penentuan kebijakan ke depannya, mulai saat ini reforma agraria dan UUPA 1960 harus segera diimplementasikan dengan sungguh-sungguh.....maaf bukan menggurui...sekedar berwacana saja...

    ReplyDelete