Subscribe Us

Header Ads

The Missing Flight



   Menghilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 telah meamsuki hari ke 26. Hingga tulisan ini dibuat belum nampak satupun tanda-tanda keberadaan pesawat jenis Boeing 777-200 tersebut, baik berupa puing ataupun sinyal ELT dari pesawat tersebut. Tak kurang dari 25 negara telah ikut terlibat dalam usaha pencarian pesawat “siluman” tersebut. Teknologi paling canggih saat ini pun turut dilibatkan dalam pencarian besar-besaran ini, mulai dari kapal SAR, kapal perang/destroyer, pesawat intai tercanggih, hingga puluhan satelit namun hasilnya masih nihil. 
   Banyak spekulasi yang bermunculan seiring dengan menghilangnya pesawat yang berisikan 239 orang tersebut, mulai dari pesawat disembunyikan oleh makhluk halus, terjebak di “segitiga Bermuda” versi Laut China Selatan, dibajak alien, meledak di udara, pesawat jatuh & tenggelam di Samudera Hindia, dibajak teroris, dibajak pilot, hingga disembunyikan oleh tentara Amerika di Pulau Diego Garcia namun tak satupun dari spekulasi tersebut yang terbukti hingga saat ini. 


   Dalam kasus menghilangnya MH370 ini memang terdapat banyak kejanggalan. Pesawat yang tiba-tibta berubah arah, transponder yang diduga dimatikan secara sengaja, pernyataan pihak berwenang Malaysia yang berubah-ubah dan juga beberapa negara yang notabene mempunyai peralatan canggih seperti Amerika Serikat dan Singapura yang seolah-olah bungkam dan terkesan menutup-nutupi satu hal. Singapura yang mempunyai sistem radar yang canggih dengan daya jangkau/cakup yang luas seharusnya sempat mendeteksi MH370 ketika pesawat tersebut berbalik arah melewati Selat Malaka. Ya setidaknya itulah pendapat menurut para ahli penerbangan Indonesia dan saya pun sependapat dengan mereka. Begitu juga dengan Amerika Serikat yang tentunya memiliki peralatan super canggih yang jika digunakan untuk pencarian pesawat ini mungkin tidak akan terlalu sulit untuk menemukannya. 
   Kalau saya sendiri termasuk golongan orang-orang yang percaya kalau MH370 tidak mengalami kecelakaan dan pesawat tersebut kemungkinan besar berada di Pulau Diego Garcia yang merupakan pangkalan militer rahasia Amerika Serikat dan CIA. Ya mungkin kedengarannya aneh dan tidak masuk akal, namun saat ini teori tersebut lah yang paling masuk akal bagi saya. Toh sampai saat ini belum ada satupun puing/petunjuk dari pesawat tersebut yang menunjukan kalau memang benar pesawat tersebut mengalami kecelakaan. 


   Beberapa warga negara Maladewa mengatakan bahwa mereka melihat sebuah pesawat terbang rendah tak lama setelah MH370 dinyatakan hilang. Beberapa nelayan Indonesia di Sumatera Utara dan Aceh juga melihat hal yang serupa. Letak Maladewa yang tidak jauh dari Pulau Diego Garcia nampaknya semakin menambah keyakinan saya, selain itu jika pesawat tersebut terbang menuju ke Pulau Diego Garcia tentunya akan sedikit melewati bagian ujung Pulau Sumatera. Transponder pesawat yang dimatikan secara sengaja serta pesawat diterbangkan dengan sangat “rapih” menghindari radar sejumlah negara menunjukkan kalau siapapun yang membajak pesawat tersebut benar-benar sangat terlatih dan tidak tertutup kemungkinan orang itu adalah kalangan militer satu negara. 
    Entah apapun alasannya mengapa MH370 “dibawa” ke Pulau Diego Garcia karena konspirasi yang disebutkan pada artikel ini atau karena sebab lainnya, yang pasti saya berharap teka-teki tentang MH370 yang misterius ini dapat segera terungkap dan seluruh penumpang serta awak MH370 dapat kembali kepada keluarganya masing-masing dengan selamat. 



   Mungkin hilangnya MH370 yang telah hampir sebulan ini telah membuat saya terlalu banyak berhalusinasi atau mungkin karena tekanan kuliah? Ah sudahlah semoga semuanya selamat... 


Post a Comment

0 Comments